Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tausiyah K.H. Imam Haromain: Jika Waktu Bergulir Tanpa Mengalir ke JalanNya

Bismillah. Alhamdulillah.
Ada pepatah Arab yang mengandaikan waktu dengan pedang. Jika engkau lengah, maka ia akan segera menebas lehermu sendiri. Oleh karenanya, berpandai-pandailah mengatur waktu dan jangan sekali-kali merehkannya. Maka satu hal yang tak boleh kita abaikan, adalah menyediakan waktu untuk mencari ilmu, untuk keluarga dan untuk beribadah.
Dalam rentang waktu 24 jam, betapapun kita didera kesibukan yang makin berjubel, lakukanlah sejenak untuk meraup ilmu. Sebab dengan ilmulah manusia bisa lebih mengerti dan dapat mengembangkan diri. Lebih-lebih bagi anak generasi bangsa, yang kelak akan mewarisi kepemimpinan negeri ini. Jangan pernah biarkan waktu kita berlalu begitu saja dan kosong dari ilmu pengetahuan. Sebab ilmu adalah cahaya, yang setiap saat memancar menerangi jiwa dan kehidupan. Tanpa ilmu pengetahuan, maka hari depan yang kita gambar akan semakin tanpak meremang – sehingga berjalan menuju rel kehancuran.

Maka tepatlah Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya ilmu. Mencari ilmu, kata Rasul, wajib sejak dalam buaian ibu hingga tubuh berkalang tanah. Itulah sebabnya beliau sangat menghargai bagi orang yang mau mencari ilmu. Sebagaimana pernah disabdakannya: “Tidaklah seseorang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, melainkan Allah mempermudah baginya jalan menuju surga.” Pada Hadist yang lain juga diterangkan, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di majlis membaca kitabNya dan mengkaji bersama, melainkan Allah akan menurunkan ketenangan pada mereka. RahmatNya meliputi mereka. Dan para malaikatNya mengelilingi mereka, serta Allah menyebut mereka ke dalam kelompok manusia yang ada di sisiNya.”
24 Jam Dalam Sehari - Sesibuk apapun kita, luangkanlah waktu untuk belajar
Namun demikian, sesibuk-sibuk kita bekerja dan mencari ilmu pengetahuan, jangan pernah alpa menyisihkan waktu untuk keluarga. Sebab keluarga tempat kita berpulang kembali, dari rasa letih setelah berjuang mengkais hidup yang penuh hiruk-pikuk. Betapapun gemerlapnya kehidupan di luar rumah, jangan sekali-kali melupakan rumah sebagai tempat menumpahkan rindu dan kasih sayang.
Dengan ilmu yang kita peroleh, cahayailah rumah tangga kita agar menjadi keluarga harmonis yang mempesona. Dan dari rezeki yang kita kais sepanjang hari, taburilah keluarga hingga dapat memenuhi kebutuhan yang tengah dirancang, penuhilah kebutuhan ekonomi keluarga, agar tak terdengar lagi tangisan anak-anak kita karena mengenggam sekeping harapan yang tak terpenuhi.
Sabda Rasulullah SAW:
Tangan di atas jauh lebih mulia dari pada tang di bawah. Dan mulailah dari yang menjadi tanggunganmu.”
Lebih dari itu, jangan sekali-kali meluangkan waktu bergulir tanpa bernilai ibadah. Sebab inilah sejatinya inti dari kehidupan itu. Melalui tangan takdirNya kita di lempar dari ruang ketiadaan ke bumi kenyataan. Dan satu-satunya misi suci yang harus kita emban adalah beribadah. Sebagaimana telah digariskan dalam al-Qur’an; “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia itu kecuali untuk beribadah.”
Dengan aktivitas ibadah inilah, eksistensi manusia memperoleh pengakuan dariNya. Dengan pengertian lain, bahwa ketika manusia mau menjalankan misi suciNya, maka perannya akan berfungsi bagi kehidupan. Maka sebaliknya, jika manusia tidak mau tunduk beribadah kepadaNya, tentulah peranan penting yang disandangnya akan hilang menepi. Sehingga yang keluar dari dirinya, justru berupa sikap sombong dan perilaku-perilaku kecongkaan, serta kebiasaan-kebiasaan yang sangat dibenci olehNya.
Maka sekali-kali jangan biarkan waktu bergulir tanpa mengalir ke jalan ibadah. Dan jangan pula menunda-nunda kebaikan senyampang masih ada waktu. Sebab – sebagaimana yang tertuang pada satu Hadits – hidup di dunia ini bagaikan seorang pengembara. Sehingga ruang dan waktu yang kita pijak saat ini, sebentar lagi akan segera kita tinggal pergi kembali. Untuk itulah Ibnu Umar r.a. pernah bertuah: “Kalau berada di waktu sore, maka janganlah menunggu datangnya di pagi hari. Dan jika engkau di waktu pagi, jangan pula menunggu datangnya sore hari. Maka pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakit dan manfaatkan waktu hidupmu sebelum kamu mati.”

Wallahu a’lam bish-shawab!

*) Tausiyah Islam ini ditulis oleh K.H. Imam Haromain, M.Si., Pengasuh Asrama Sunan Ampel Putra Pon. Pes. Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang.
Gambar diambil dari flickr.com.