PENDIRI PONDOK PESANTREN MAMBA'UL MA'ARIF DENANYAR JOMBANG
BIOGRAFI K.H. MUHAMMAD BISRI SYANSURI ( PENDIRI PP. MAMBA'UL MA'ARIF )
K.H. M. BISRI SYANSURI :
Tebuireng - Makkah*
Pengabdian Beliau :
1. Rois Am PBNU.
2. Pendiri SI Cab. Makkah.
3. Anggota KNIP.
4. Anggota Dewan Konstituante.
5. Anggota DPR RI.
6. Pengasuh Pond Pest.
Lahir 18 September 1886 di Tayu, wafat 25 April 1980.
Pendidikan : Pesantren Kajen, Kasingan, Sarang, Bangkalan , dan Tebuireng
Guru - Guru Beliau :
1. K.H. Aholeh (Tayu)
2. K.H. Abdussalam (Kajen)
3. K.H. Cholil (Bangkalan)
4. K.H. Sueb (Sarang)
5. K.H. Kholil (Kasingan)
6. K.H. Hasyim
7. Syekh Bakri
8. Syekh Said Yamani
9. Ibrohim Madani,(1912-1914) belajar di Makkah.
Teman- teman yang sekurun :
1. K.H. Wahab Chasbullah
2. K.H. As’ad Samsul Arifin
3. K.H. Manaf
4. K.H. Baidlowi ( Banyu Mas)
5. Abdul Karim ( Sedayu)
6. K.H. Nahrowi (Malang)
7. K.H. Maksum Ali (Mas Kumambang)
Adanya kecocokan dengan K.H Hasyim Asy’ari :
1. Fiqih centris
2. Tidak suka terikat
Cikal bakal komite HIJAZ :
Pertemuan ( mabaya 3) januari 1926
• K.H. Hasyim, K.H. R
• Membatasi masa komite Hijaz sampai selesainya tugas dan kembali ke Indonesia.
• Menerima usul K.H. Alwi Abdul Aziz memberi nama jamiyyah baru dengan N.U.
• Sebagai penghubung dengan K.H. Hasyim yang bisa meyakinkan K.H.Hasyim tentang apa saja yang dilakukan para kiyai tetapi belum mendapat restu dari beliau.. Asnani, K.H. Ma’sum( Lasem), K.H. Wahroni, K.H. Ridlwan, Dhori Muntaha( Madura), K.H. Faqih( Gersik)
• Meresmikan berdirinya KOMITE HIJAZ
• Membentuk wadah persatuan para ulama dalam memimpin umat menuju tercapainya Izzul Islam wal Muslimin.
Peranan di NU :
1930( periode yang menarik)
• Muncul tokoh muda dalam berbagai kegiatan pergerakan.
• Polemik Sukarno-Nasir.
• Konsolidasi Organisasi ( banyak terlibat).
• Mengawasi kegiatan Lailatul Ijtima’
Perjuangan Fisik dan Politik :
• Perang dunia dua, pendudukan Jepang, Beliau prihatin dengan kegiatan Pesantren
• Masyumi dibentuk, aktif ditingkat lokal
• Kepala staf markas ulama Jawa Timur
• Tetap melakukan konsultasi dengan komandan militer di daerah pertempuran Surabaya- Jombang( informasi H.A. Nasution )
• Terlibat dalam konstituante hasil pemilu 1955 (wakil NU)
• Anggota DPR RI 1971- 1980
• SU MPR 1978 membahas aliran kepercayaan Walk Out
• RUU perkawinan – menolak dan membuat RUU tandingan sebagai koreksi diterima ditingkat PBNU.
K.H. M. BISRI SYANSURI :
Tebuireng - Makkah*
Pengabdian Beliau :
1. Rois Am PBNU.
2. Pendiri SI Cab. Makkah.
3. Anggota KNIP.
4. Anggota Dewan Konstituante.
5. Anggota DPR RI.
6. Pengasuh Pond Pest.
Lahir 18 September 1886 di Tayu, wafat 25 April 1980.
Pendidikan : Pesantren Kajen, Kasingan, Sarang, Bangkalan , dan Tebuireng
Guru - Guru Beliau :
1. K.H. Aholeh (Tayu)
2. K.H. Abdussalam (Kajen)
3. K.H. Cholil (Bangkalan)
4. K.H. Sueb (Sarang)
5. K.H. Kholil (Kasingan)
6. K.H. Hasyim
7. Syekh Bakri
8. Syekh Said Yamani
9. Ibrohim Madani,(1912-1914) belajar di Makkah.
Teman- teman yang sekurun :
1. K.H. Wahab Chasbullah
2. K.H. As’ad Samsul Arifin
3. K.H. Manaf
4. K.H. Baidlowi ( Banyu Mas)
5. Abdul Karim ( Sedayu)
6. K.H. Nahrowi (Malang)
7. K.H. Maksum Ali (Mas Kumambang)
Adanya kecocokan dengan K.H Hasyim Asy’ari :
1. Fiqih centris
2. Tidak suka terikat
Cikal bakal komite HIJAZ :
K.H. BISRI SYANSURI |
• K.H. Hasyim, K.H. R
• Membatasi masa komite Hijaz sampai selesainya tugas dan kembali ke Indonesia.
• Menerima usul K.H. Alwi Abdul Aziz memberi nama jamiyyah baru dengan N.U.
• Sebagai penghubung dengan K.H. Hasyim yang bisa meyakinkan K.H.Hasyim tentang apa saja yang dilakukan para kiyai tetapi belum mendapat restu dari beliau.. Asnani, K.H. Ma’sum( Lasem), K.H. Wahroni, K.H. Ridlwan, Dhori Muntaha( Madura), K.H. Faqih( Gersik)
• Meresmikan berdirinya KOMITE HIJAZ
• Membentuk wadah persatuan para ulama dalam memimpin umat menuju tercapainya Izzul Islam wal Muslimin.
Peranan di NU :
1930( periode yang menarik)
• Muncul tokoh muda dalam berbagai kegiatan pergerakan.
• Polemik Sukarno-Nasir.
• Konsolidasi Organisasi ( banyak terlibat).
• Mengawasi kegiatan Lailatul Ijtima’
Perjuangan Fisik dan Politik :
• Perang dunia dua, pendudukan Jepang, Beliau prihatin dengan kegiatan Pesantren
• Masyumi dibentuk, aktif ditingkat lokal
• Kepala staf markas ulama Jawa Timur
• Tetap melakukan konsultasi dengan komandan militer di daerah pertempuran Surabaya- Jombang( informasi H.A. Nasution )
• Terlibat dalam konstituante hasil pemilu 1955 (wakil NU)
• Anggota DPR RI 1971- 1980
• SU MPR 1978 membahas aliran kepercayaan Walk Out
• RUU perkawinan – menolak dan membuat RUU tandingan sebagai koreksi diterima ditingkat PBNU.