Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tausiyah K.H. Imam Haromain: Para Pewaris Lentera Mata Hati

Bismillah. Alhamdulillah.
Sesibuk-sibuk urusan hidup kita, jangan sekali-kali mealpakan ilmu pengetahuan. Sebab banyak sekali ayat-ayat al-Qur’an yang memfirmankan akan pentingnya ilmu pengetahuan. Rasulullah sendiri juga begitu tinggi memposisikan derajat ilmu pengetahuan. Kita dianjurkan untuk sebanyak-banyaknya melahap ilmu pengetahuan serta mengamalkannya. Sebab ilmu pengetahuan merupakan instrumen pembenahan dan perbaikan individual dan sosial kemasyarakatan.
Itulah sebabnya Allah SWT meletakkan posisi ilmu pengetahuan persis di belakang keimanan. Berpadunya iman dengan ilmu pengetahuan inilah, yang akan mengantarkan manusia menuju suatu kedudukan yang agung, luhur dan mulia. Sebagaimana yang termaktub dalam surah al-Mujadalah 58: ”Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Bahkan Rasulullah pernah bersabda, bahwa ulama’ itu adalah merupakan pewaris para Nabi. Sabdanya yang lain: Kedudukan seseorang yang berilmu itu lebih mulia dari ahli ibadah. Itulah sebabnya beliau mewajibkan umatnya, baik laki-laki maupun perempuan, untuk mencari ilmu sejak masih dalam ayunan hingga menuju liang kubur. Pada haditsnya yang lain Rasulullah juga bersabda: “Barangsiapa keluar rumah dalam rangka menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah SWT hingga kembali pulang.”

Nabi Muhammad SAW memang tidak meninggalkan warisan harta dan gemerlap perhiasaan buat umatnya. Namun beliau justru memberikan warisan pusaka yang jauh lebih berharga dari itu semua, yakni hikmah dan ilmu pengetahuan. Menurut Abu Hamid al-Ghazali di dalam Ihya’-nya: Orang yang menelaah al-Qur’an tentu akan menyaksikan dengan jelas, bahwa Kitabullah penuh dengan ayat-ayat yang menjujung tinggi ilmu pengetahuan.
Untuk itulah dirinya sangat menyerukan agar umat Islam mau mencari dan menuntutnya. Sebab ilmu pengetahuan akan dapat menerangi pikiran, kalbu dan ruhani manusia, sehingga mampu membebaskannya dari belenggu kebodohan dan kezaliman. Tanpa pengetahuan, manusia akan selamanya berada dalam kesesatan dan kegelapan yang sangat nyata. Ilmu pengetahuanlah yang menjadi dasar dari setiap sikap dan tindakan, baik yang berhubungan dengan sesama manusia maupun berhubungan dengan Allah Sang Pencipta.
Para Penuntut Ilmu - Derajatnya ditinggikan oleh Allah SWT
Orang yang berbuat kebajikan tanpa didasari dengan ilmu pengetahuan, laksana para pejalan yang tidak mengetahui arah jalan yang mesti ditempuhnya. Orang semacam itu, justru akan lebih banyak membikin kerusakan daripada kebaikannya. Oleh karenanya, umat Islam harus sebisa mungkin menguasai ilmu pengetahuan. Sebab selama ini, mayoritas mereka masih tenggelam dalam kurungan kebodohan dan ketinggalan gerbong dari laju kereta ilmu pengetahuan. Padahal kebodohan adalah lahan yang subur bagi tumbuhnya segala jenis kerusakan, serta kebangkrutan moralitas dan akhlak.
Tanpa ilmu pengetahuan, keinginan untuk membentuk suatu masyarakat yang baik, sama halnya dengan lamunan. Sebab ilmu pengetahuan merupakan gejala lahiriah dari keimanan dan sekaligus biji dari kebajikan. Ilmu pengetahuan adalah nikmat beragung dari Allah SWT yang diperuntukkan bagi hamba-hambaNya. Ia adalah lentera mata hati buat menghadapi beragam bentuk kazaliman. Dengan pengetahuanlah hidup seseorang menjadi terpilih, baik untuk menduduki peringkat duniawiyah maupun yang ukhrawiyah.
Ayat al-Qur’an yang pertama kali turun, juga menyiratkan makna ilmu pengetahuan. Sebagaimana termaktub dalam surah al-Alaq: “Bacalah atas nama Tuhanmu yang Menciptakan.” Di ayat lain Allah SWT bahkan bersumpah dengan instrumen ilmu pengetahuan: ”Nun, demi pena dan apa-apa yang mereka tuliskan.” Pada ayat di surah yang lain Allah SWT juga berfirman: ”Dan perumpamaan-perumpamaan Kami tebarkan untuk manusia. Dan tiada yang memahaminya, kecuali oarang-orang yang berilmu.”
Itulah sebabnya Nabi SAW bersabda:
Barangsiapa yang berjalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

Wallahu a’lam bish-shawab!

*) Tausiyah Islam ini ditulis oleh K.H. Imam Haromain, M.Si., Pengasuh Asrama Sunan Ampel Putra Pon. Pes. Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang.
Gambar diambil dari flickr.com.